Jumat, 10 Juni 2022

1.1.a.9. Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.1

 




AKSI NYATA PENERAPAN MODUL 1.1

Perasaan selama melakukan perubahan di kelas

Perasaan saya sangat senang dan terharu dengan adanya perubahan dalam proses pembelajaran  yang menerapkan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Perubahan kegiatan pembelajaran dikelas adalah saya melakukan kegiatan pembelajaran kelompok dengan terlebih dahulu membuat  pemetaan kesiapan belajar yang berpihak pada murid. Kesiapan belajar itu  dilakukan dengan melakukan refleksi lalu mengaitkan kegiatan pembelajaran pada konteks kesiapan belajar siswa dan konteks alam. Linkungan Sekolah  SMA YP Unila yang dekat dengan pasar dan dekat dengan pusat aktifitas perekonomian masyarakat membuat murid-murid mendapatkan apa saja yang mereka butuhkan dengan mudah guna membantu pelaksanaan pembelajaran yang kontekstual.


Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan

Ide atau gagasan yang timbul karena proses perubahan ini adalah timbulnya semangat untuk lebih maksimal memberikan kesempatan kepada murid lebih mengeksplore dirinya. Dan saya mempunyai gagasan untuk menghasilkan sebuah produk dari kreatifitas  murid-murid disekolah. Murid-murid bernalar kritis murid-murid diharapkan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif membangun keterkaitan  berbagai informasi pembelajaran dan berkolaborasi  sehingga menghasilkan suatu Produk,

Program One Student One Project akan saya coba terapkan diwaktu yang akan datang


Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik 

Pembelajaran dan pengalaman yang saya rasakan di Modul 1.1 ini yang mempelajari Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara  bahwa nilai-nila kemanusian merupakan hal yang esensial.  Intisari Pemikiran KHD kodrat alam dan kodrat zaman harus diselaraskan untuk menghadapi  Percepatan Revolusi Industri. Untuk itu dengan pengalaman ini dapat membantu saya untuk mengembangkan diri untuk kemajuan pendidikan untuk itu perlu adanya transformasi pembelajaran dikelas maupun dilinkungan sekolah.


Foto Bercerita












 

Testimoni Teman Sejawat dan Murid

"Pembelajaran kimia jadi menyenangkan dan santai tidak lagi menakutkan"  komentar  Rekan sejawat Ibu Iis Widaningsih, S.Pd

"Saya yang tidak paham kimia karena mengajar ekonomi jadi paham dan menyenangkan mengikuti pembelajaran Bu Rina"     Komentar Rekan Sejawat ibu Rizky Prasastifani, S.Pd








Dari Rafli Ramadhan X MIPA 3






Semangat Untuk Terus Belajar, Salam Guru Penggerak !!!

Jumat, 03 Juni 2022

1.1.a.8 Koneksi Antar Materi kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

 




Kesimpulan dan Refleksi

Modul 1.1  Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional- Ki Hadjar Dewantara

Pendidikan adalah suatu proses yang terus mengalami perubahan, tidak diam (Statis). Setelah mempelajari Modul 1.1 saya mendapatkan  pencerahan dalam pendidikan. Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar  Dewantara tentang Pendidikan nasional sangat mempengaruhi diri saya saat ini untuk melakukan perubahan terutama diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekolah agar lebih baik dalam pembelajaran. 

Pemikiran KHD  tentang anak bahwa pendidik harus melihat dan menganalisis Kodrat alam dan Kodrat Zaman Anak. Kodrat alam  berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" lingkungan dimana anaka berada sedangkan Kodrat Zaman berkaitan  dengan "isi" dan "irama anak pada saat ini. kemudian tentang Budi Pekerti  atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga untuk melakukan aktifitas kehidupan.   

Yang saya percaya tentang murid adalah bahwa murid-murid tersebut sangat menginginkan  pengetahuan dan ingin dapat berinteraksi yang baik dengan lingkungannya. Dan saya sebagai guru dituntut untuk mewujudkan keinginan murid tersebut  Sebelum saya belajar Filosofis Ki Hadjar Dewantara saya menganggap  semua murid sama yaitu ingin pintar, ingin belajar. Dan  anak-anak jika mereka belajar rajin akan menjadi pintar dan tercapai cita-citanya. Sehingga saya sebagai guru hanya mengejar materi pelajaran, saya terlena untuk terus mengejar tercapainya kompetensi dasar-kompetensi dasar dalam pembelajaran. Sedikit sekali saya memberikan keteladanan, kasih sayang dan bermain kepada anak-anak.






Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, yang pertama adalah Menuntun (AMONG)
 Pendidikan bertujuan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. 

Dengan semboyan Ing Ngarso  sung Tulodho (didepan memberikan Teladan) , Ing Madyo mangun Karso (ditengah memberikan kekuatan/membangun kemauan), Tut Wuri Handayani (dibelakang memberikan dorongan)

Kedua Kodrat anak itu BERMAIN. Bermain adalah salah satu kodrat anak, Pikiran, perasaan, kemauan dan tenaga (Cipta-Rasa-Karsa/Karya-Pekerti) sudah ada pada anak. Permainan pada anak ini belum saya maksimalkan dalam pembelajaran.






Ketiga Pendidikan yang berpihak pada anak
Keempat Bukan Tabularasa, bahwa anak bukanlah kertas kosong, anak mempunyai kodratnya sendiri yang tidak bisa diubah oleh pendidik. Anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar- samar. Tujuan pendidikan adalah  untuk menuntun menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan)
Kelima Budi Pekerti
Keenam Guru seperti  Petani, Tukang Kebun Kehidupan

Setelah belajar Modul 1.1 ini pemikiran saya jadi lebih terbuka, dan saya  ketika mengajar mulai mempersiapkan pembelajaran baik itu dari diri saya sebagai pendidik dan juga melihat kesiapan  diri anak-anak,  kondisi anak-anak sebelum belajar mengetahui latar belakang keluarganya, tempat tinggal dan lain-lain sehingga dapat  lebih mengetahui kondisi  anak,  minat bakatnya. Dan saya akan menerapkan belajar sambil bermain dengan menerapkan model-model pembelajaran yang yang membuat anak bahagia dalam belajar, terutama belajar kimia mata pelajaran yang saya ampu ini. Saya akan merubah pola pikir saya yang menganggap anak itu sama. Dan Semoga saya dapat memberi teladan bagi peserta didik saya dalam pembelajaran dan kehidupan. Aamiin.

Kamis, 02 Juni 2022

Benzena

 


 Materi Kimia Kls XII Semester Genap

 KD 3.10 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya

         4.10 Menyajikan hasil penelusuran informasi beberapa turunan benzena yang berbahaya dan tidak berbahaya

Benzena 

Silahkan pelajari Materi pada video pembelajaran  pada berikut 

Benzena Pada tahun 1865, Kekule mengajukan struktur molekul benzena, yaitu struktur yang bentuknya heksagonal dengan 3 ikatan rangkap dua dan 3 ikatan tunggal, 




Inspiring Leader

 


INSPIRING LEADER

 SMA YP Unila Bandar Lampung


SMA YP Unila Bandar Lampung adalah tempat Penulis mengajar saat ini kurang lebih 4 tahun ini Penulis  mengabdi disini sebagai guru mata pelajaran kimia. Sebelum mengabdi di SMA YP Unila Penulis mengabdi di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung. Alhamdulillah  mempunyai atasan-atasan yang sangat Care terhadap guru-gurunya.


Drs. Hi. Berchah Pitoewas, MH, Kepala Sekolah SMA YP Unila...Pimpinan Kami, Panutan Kami, Bapak Kami para Pendidik, Tenaga Kependidikan Pertanggal 18 Januari 2021 Resmi Purna Tugas  sebagai kepala Sekolah dan digantikan PLT. Bapak Rahmad Nurhasan, M.Pd. 

Meskipun baru bergabung di SMA YP Unila tetapi Penulis sangat merasa kehilangan ketika beliau Purna Tugas sebagai Kepala Sekolah dan  Beliau fokus bertugas dikampus UNILA, karena memang Beliau juga Seorang Dosen. Penulis telah mengenal beliau dari tahun 2002, dan dekat karena ketika Penulis masih di SMA Al- Azhar pun sering berkomunikasi, bekerjasama dan beliau juga merupakan  panutan bagi sekolah-sekolah di Bandar Lampung, terutama untuk sekolah swasta dalam mengembangkan dan me-manage sekolah, guru, siswa dan sebagainya. 

Drs. Hi. Berchah Pitoewas, MH dimata Penulis adalah sosok yang Tegas, Disiplin,  Berwibawa, sedikit tajam dan kejam dalam berkata jika melihat sesuatu yang tidak lazim,  namun  Beliau sangat Ke ‘Bapak’an  dan Kekeluargaan yang sangat tinggi. 


Pernah suatu hari ketika penulis menjalankan tugas sebagai guru piket yang harus selalu siap di meja piket dan berbagai tugas harian piket disekolah, Beliau mungkin mendengar dari rekan guru lain bahwa Anak Penulis sedang sakit dirumah, namun penulis berusaha tetap bertugas seperti biasa karena memang merupakan tanggung jawab penulis.


Bapak Drs. Hi. Berchah Pitoewas memanggil Penulis dan bertanya...apa benar Ananda sedang sakit dirumah, penulis menjawab Iya Pak, tapi bisa ditingggal kok Pak jawab penulis. Ketika itu juga Penulis yang sedang bertugas segera disuruh pulang dan menjaga Ananda dan menugaskan rekan lain untuk membantu melanjutkan tugas dan tanggung jawab piket tersebut.

Mungkin bagi sebagian kita hal tersebut adalah biasa, namun bagi penulis yang saat itu sedang risau antara tugas dan Anak dirumah, ini adalah hal yang luar biasa. Apalagi Penulis saat itu tergolong guru baru mengabdi di SMA YP Unila.


Penulis ingat waktu itu Bapak Bilang Keluarga, Anak, Istri/Suami, Orang Tua adalah yang utama dari segalanya. Tinggalkan tugas disekolah..silahkan pulang Bu Rina urus Ananda perlu kedokter silahkan. Ini adalah sedikit cerita dari salah satu Guru SMA YP Unila...tentunya masih banyak hal-hal positif lainnya yang dirasakan rekan-rekan di SMA YP Unila apalgi yang telah belasan atau puluhan tahun mengabdi di SMA Tercinta ini. 



Terimakasih Bapak Drs. Hi. Berchah Pitoewas, MH. My Inspiring Leader. Jazakallah Khair atas semua ilmu, semua pelajaran dan semuanya pengalaman yang Bapak berikan kepada kami Keluarga SMA YP Unila Bandar Lampung, terkhusus kepada Penulis.


“ Memimpin itu Harus Menggunakan Hati dan Rasa. Gunakan Jabatan memimpin itu untuk menservis Bawahan bukan Menginjak-injak Bawahan.

“Memimpin itu adalah Amanah. Pemimpin Adalah Penggerak Organisasi”.

“Bekerja Untuk Keluarga, Namun Keluarga  tetap yang UTAMA.”

Drs. Hi.  Berchah Pitoewas, MH





 


SKB 3 Menteri Tentang Seragam di Tengah Pandemi Covid-19

 

Foto. 1 Seorang siswi sedang belajar dari rumah

Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri tentang penggunaan seragam sekolah dan atribut bagi guru dan siswa diterbitkan pada 3 Februari 2021. SKB 3 menteri itu dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Agama (Kemenag).

           Dikutip dari website Kemendikbud, SKB 3 Menteri tersebut dikeluarkan dengan Nomor 02/KB/2021, Nomor 025-199 Tahun 2021 dan Nomor 219 Tahun 2021, terdapat enam keputusan utama.

Berdasarkan SKB 3 Menteri tersebut, terdapat enam poin utama:

1. Keputusan bersama ini mengatur sekolah negeri yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

2. Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan berhak memilih antara: seragam dan atribut tanpa kekhususan agama, atau seragam dan atribut dengan kekhususan agama.

“Hak untuk memakai atribut keagamaan adanya di individu. Individu itu adalah guru, murid, dan tentunya orang tua, bukan keputusan sekolah negeri tersebut,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Dalam peluncuran yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (3/2/2021) di Jakarta.

3. Pemda dan sekolah tidak boleh mewajibkan ataupun melarang seragam dan atribut dengan kekhususan agama.

4. Pemda dan kepala sekolah wajib mencabut aturan yang mewajibkan atau melarang seragam dan atribut dengan kekhususan agama paling lama 30 hari kerja sejak keputusan bersama ini ditetapkan.

“Implikasinya, kalau ada peraturan yang dilaksanakan baik sekolah maupun oleh Pemda yang bertentangan dengan aturan ini, dalam waktu 30 hari maka aturan tersebut harus dicabut,” tegas Mendikbud.

5. Jika terjadi pelanggaran terhadap keputusan bersama ini, maka sanksi yang akan diberikan kepada pihak yang melanggar yaitu:

Pemda memberikan sanksi kepada kepala sekolah, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan;Gubernur memberikan sanksi kepada bupati/walikota;

Kemendagri memberikan sanksi kepada gubernur;

Kemendikbud memberikan sanksi kepada sekolah terkait BOS dan bantuan pemerintah lainnya.

6. Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan beragama Islam di Provinsi Aceh dikecualikan dari ketentuan keputusan bersama ini sesuai kekhususan Aceh berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait pemerintahan Aceh.

Menurut Mendikbud, Keputusan Bersama Tiga Menteri ini dirancang untuk dapat menegakkan keputusan-keputusan terkait yang telah ditetapkan sebelumnya serta melindungi hak dan kewajiban warga masyarakat Indonesia terutama peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan di sekolah negeri.

Ditengah Pandemi seperti ini dimana siswa-siswi sedang belajar dari rumah 3 kementrian terkait  malah sibuk memikirkan seragam sekolah. Dan akan memberikan sanksi-sanksi seperti pada poin 5, bukan sebaiknya memotivasi untuk menambah keimanan.

JIka terjadi pelanggaran pemaksaan penggunaan seragam  Nah itu baru diberi sanksi. Yang dipertanyakan oleh siswa/i adalah Kapan nih Pak Menteri kami memakai seragam sekolah kembali. ☺☺☺


1001 Guru Ngeblog

 BELAJAR NGE BLOG WITH HIPPER INDONESIA

Di Awal Februari ini  masih di masa Pandemi Covid Belajar Nge Blog With  TIM HIPPER 

Ini Hari Ke 4 Belajar Alhamdulillah jadi tambah semangat lagi karena dibimbing dengan sangat baik oleh Bapak Fathur Rachim........Pernah Belajar Web Blog kurang lebih 10 tahun yang lalu jadi update kembali dengan perubahan-perubahan fitur-fitur yang terbaru....Terimakasih sudah membantu kami mengupgrade diri di tengah Pandemi ini Pak Fathur dan Tim. Terus Beramal dengan mencerdaskan guru-guru Indonesia.

 

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

  Tujuan Pembelajaran :    CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya. Pemimpin Pembelajaran da...